STUNTING DAN UPAYA PENCEGAHANNYA

By Hamdan Abdul Azis 05 Jan 2021, 09:12:44 WIB Bidang Sumber Daya Kesehatan
STUNTING DAN UPAYA PENCEGAHANNYA

 

Menurut WHO stunting adalah kegagalan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak-anak akibat asupan gizi yang kurang dalam waktu lama, penyakit infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak adekuat. Dampak stunting bagi kesehatan antara lain terjadinya gagal tumbuh pada balita karena berat badan lahir rendah, kecil, pendek dan kurus. Terjadinya hambatan perkembangan baik kognitif maupun motorik serta dapat mengakibatkan gangguan metabolik pada saat dewasa seperti resiko terjadinya Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti diabetes, obesitas, stroke, penyakit jantung dan lain-lain. Sedangkan dampak stunting di bidang ekonomi yaitu dapat menyebabkan potensi kerugian ekonomi dengan turunnya Produk Domestik Bruto (PDB) hingga 2-3 % setiap tahunnya.  

Kabupaten Karawang merupakan salah satu kabupaten di Jawa Barat yang termasuk ke dalam 100 Kabupaten/Kota Prioritas Penanggulangan Stunting sejak tahun 2018 dengan prevalensi balita stunting sebesar 34.87% dari 80.891 balita berdasarkan Riskesdas 2013. Bagaimana dengan stunting saat ini?.  Stunting dapat diketahui dengan melakukan pemantauan pertumbuhan balita dengan mengukur panjang badan atau tinggi badan anak yang dibandingkan dengan umur balita. Dikatakan stunting apabila panjang badan atau tinggi badannya lebih pendek  dibandingkan dengan anak yang seumurnya yang normal.

Hasil Bulan Penimbangan Balita pada bulan Agustus 2020 sebanyak   155.670 balita diukur panjang badan dan tinggi badannya didapat hasil balita yang mempunyai status gizi sangat pendek sebanyak 688 balita  (0.4 %) dan balita pendek sebanyak 3.720 anak (2.4 %). Sedangkan sebanyak 150.875 anak (96.9 %) memiliki tinggi badan normal serta 387 anak (0.2 %) memiliki status tinggi. Data-data tersebut diambil  dari data elektronik Pencatatan dan Pelaporan Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) per tanggal 16 Oktober 2020. Data e-PPGBM bersifat realtime sehingga data dapat terupdate setiap saat.


Dari grafik diatas terlihat trend prevalensi stunting di kabupaten Karawang dari tahun 2018-2020. Walaupun tidak masuk dalam masalah kesehatan masyarakat karena prevalensi stunting < 20 %, tetapi tetap harus di cegah dan ditangani. Berikut adalah prevalensi stunting di tiap –tiap kecamatan yang ada di Kabupaten Karawang

 

Table 1. Prevalensi Stunting Per Kecamatan Kabupaten

Karawang Tahun 2020

No

Kecamatan

 

Jumlah Balita

Balita dengan status "Sangat Pendek"

Balita dengan status "Pendek"

Balita Normal

TOTAL

%

4

5

6

7

8=(5+6)

9=(8/4)

1

PANGKALAN

3,196

29

135

3,025

164

5.1

2

TEGALWARU

2,966

1

38

2,924

39

1.3

3

CIAMPEL

3,548

61

194

3,293

255

7.2

4

TELUKJAMBE TIMUR

8,218

27

184

7,969

211

2.6

5

WANAKERTA

4,822

3

59

4,760

62

1.3

6

KLARI

11,383

99

363

10,883

462

4.1

7

CIKAMPEK

8,564

32

165

8,359

197

2.3

8

PURWASARI

4,294

2

205

4,085

207

4.8

9

TIRTAMULYA

3,186

9

29

3,141

38

1.2

10

JATISARI

5,147

24

116

5,007

140

2.7

11

BANYUSARI

3,424

6

83

3,333

89

2.6

12

KOTABARU

9,910

81

268

9,464

349

3.5

13

CILAMAYA WETAN

5,267

6

58

5,192

64

1.2

14

CILAMAYA KULON

4,640

11

58

4,569

69

1.5

15

LEMAHABANG

3,522

38

151

3,331

189

5.4

16

TELAGASARI

4,384

7

51

4,325

58

1.3

17

MAJALAYA

3,662

4

41

3,611

45

1.2

18

KARAWANG TIMUR

9,271

31

178

9,058

209

2.3

19

KARAWANG BARAT

9,778

71

497

9,140

568

5.8

20

RAWAMERTA

3,169

2

14

3,124

16

0.5

21

TEMPURAN

5,155

7

12

5,134

19

0.4

22

KUTAWALUYA

4,180

8

102

4,069

110

2.6

23

RENGASDENGKLOK

7,383

32

372

6,973

404

5.5

24

JAYAKERTA

4,474

12

127

4,335

139

3.1

25

PEDES

5,206

56

61

5,070

117

2.2

26

KERTAMUKTI

2,483

3

14

2,458

17

0.7

27

CIBUAYA

3,614

13

73

3,528

86

2.4

28

TIRTAJAYA

3,613

1

7

3,605

8

0.2

29

BATUJAYA

4,696

11

63

4,609

74

1.6

30

PAKISJAYA

2,515

1

2

2,501

3

0.1

 

KABUPATEN

155,670

688

3,720

150,875

4,408

2.8

 

Kecamatan yang paling tinggi prevalensi stuntingnya adalah Kecamatan Ciampel dengan prevalensi 7.2 %. Kecamatan Ciampel mempunyai 3 desa lokus di tahun 2020 yaitu Desa Mulyasejati, Parung Mulya dan Kutanegara.

Faktor-faktor Determinan yang mempengaruhi Stunting di Kabupaten Karawang antara lain: 1). Jaminan Kesehatan yang dimiliki, 2).akses rumah tangga yang mempunyai akses air  bersih, 3). Akses rumah tangga yang memiliki sanitasi yang layak, 4). Imunisasi dasar lengkap, 5). Merokok didalam rumah, 6). Riwayat ibu selama kehamilan , dan 7). Adanya penyakit penyerta

 

Table 2. Faktor - Faktor Determinan Kejadian Stunting Tahun 2020

No

 

Faktor Determinan

JKN / BPJS

Air Bersih

Kecacingan

Jamban Sehat

Imunisasi

Merokok (Keluarga)

Riwayat Ibu Hamil

Penyakit Penyerta

Ya

Tidak

Ada

Tidak Ada

Ya

Tidak

Ada

Tidak Ada

Ya

Tidak

Ada

Tidak Ada

KEK

NON KEK

Ada

Tidak Ada

Kabupaten

505

307

784

40

87

709

708

110

675

110

615

193

66

663

33

810

 

Stunting bukan merupakan keturunan sehingga dapat dicegah. Pemenuhan gizi yang optimal pada masa 1000 HPK yang dimulai sejak ibu hamil sampai anak usia 2 tahun merupakan  investasi dalam mencegah stunting. Upaya yang dapat dilakukan dalam percepatan pencegahan stunting yaitu melalui intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitife. Intervensi gizi spesifik antara lain:

  1. Pemberian Tablet Tambah Darah Minimal 90 Tab selama kehamilan
  2. Promosi dan konseling menyusui
  3. Promosi dan konseling Pemberian Makan Bayi dan Anak  (PMBA)
  4. Pemberian makanan tambahan pada ibu hamil KEK dan balita kurus
  5. Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan balita
  6. Tatalaksana Gizi Buruk
  7. Suplementasi kalsium,
  8. Suplementasi Vitamin A,
  9. Suplementasi Zinc pada balita diare
  10. Pemeriksaan Kehamilan minimal 4 kali selama kehamilan
  11. Imunisasi
  12. Suplementasi Taburia, dan MTBS

 

Sedangkan untuk intervensi sensitif yaitu :

  1. Rumah tangga memiliki akses air bersih  dan sanitasi yang layak
  2. Banyuan Pangan Non Tunai (BPNT)
  3. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
  4. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
  5. Program Keluarga Harapan (PKH)
  6. Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)

 

Untuk mengoptimalkan intervensi gizi spesifik dan sensitive perlu adanya konvergensi, koordinasi dan kerjasama antara lintas program, lintas sector, pemberdayaan masyarakat serta semua sektor terkait dalam upaya percepatan pencegahan stunting di Kabupaten Karawang